Minggu, 08 April 2012

persepsi dalam promkes


PERSEPSI


A. PENGERTIAN PERSEPSI
Persepasi secara etimologos, persepsi atau dalam dalam bahasa Inggris Perception berasal dari bahasa latin yaitu perception dari percipere yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan, suatu pengertian bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus, dimana stimulus tersebut diperoleh dari pengindraan terhadap objek, peristiwa ataupun hubunugan antara gejala-gejala yang selanjutnya diproses dalam otak. Dalam kamus lengkap psikologi, persepsi diartikan sebagai:
  1. Proses nmengetahui atau mengendalikan objek dari kejadian objektif dengan bantuan indra.
  2. Kesadaran dari proses-proses organis.
  3. Suatu kelompok dari pengalaman dengan perubahab arti-arti yang berasal dari pengalaman masa lalu.
  4. Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan diantara perangssang-perangsang.
  5. Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.
Ada beberapa pengertian persepsi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
  1. Rita L. Atkinson
Persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dio dalam lingkungan.
  1. Chaplin
Memandang persepsi sebagai proses perseptual dimulai dengan perhatian, yaitu suatu proses pengamalan selektif.
  1. Rakhmat Jalaluddin
Persepsi adalah pengenalan tentang objek, peristiwa, atau hubungn-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
  1. Ruch
Persepsi adalah proses tentang petunjuk indrawi (sensory) dan pengalaman masa lalu yang relevan diorganisasikan untuk membentuk kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.
  1. Devito
Persepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita

B. PROSES PERSEPSI
Persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangan komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi. Di dalam proses persepsi terdapat tiga komponen utama, yaitu:
  1. Seleksi, adalah penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
  2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan sehingga mempunyai arti bagi seseorang.
  3. Interpretasi dan persepsi, kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Stimulus yang masuk ke otak terkadang dapat berbedadengan stimulus yang akan mencapai otak. Ada tiga tahap yang mempengaruhi persepsi yang kesemua tahap tersebut bersifat kontinu satu sama lain. Tahapan tersebut yaitu:

 



Pada tahap pertama, alat-alat indra distimulasi (dirangasang). Rangsangan ini berasal dari lingkungan sekitar kita, seperti musik, menononton televise, mencium bau parfum orang yang sedang bicara denga kita dan lain-lainnya. Meskipun setiap manusia memiliki kemampuan pengindaraan untuk merakan stimulus yang sama, terkadang kemampuan ini tidak dipergunakan dengan maksimal atau baik.
Tahapan kedua adalah setelah rangsangan diberikan dan alat indra telah tersebut telah menangkapnya, maka rangsangan tersebut akan diatur dalam prinsip-prinsip, proksimiltas, kemiripan dan unsur kelengkapan.
Pada tahap ketiga, rangsangan tersebut akan ditafsirkan dan menghasilkan suatu persepsi. Namun tidak semua stimulus akan diterma oleh otak dan dikeluarkan sesuai dengan stimulus yang diperolah tadi. Di dalam otak stimulus tersebut akan melalui serangkaian proses yang komplek.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Menurut Baltus ada beberapa factor yang mempengaruhi persepsi, diantaranya:
  1. Kemampuan dan keterbatasan fisik dan lata indra dapat mempengaruhi persesi untuk sementara waktu ataupun permanent.
  2. Kondisi lingkungan.
  3. Pengalaman masa lalu. Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau bereaksi terhadap suatu stimulus tergantung dari pengalaman masa lalu.
  4. Kebutuhan dan keinginan. Ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan sesuatu, maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan dan diinginkannya tersebut.
  5. Kepercayaan, prasangka dan nilai, individu akan lebih memperhatikan dan menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya.
Faktor yang paling berperan dalam persepsi adalah factor dari diri seseorang (faktor internal) dan factor stimulus serta lingkungan (faktor eksternal). Agar stimulus dapat dipersepsikan, stimulus tersebut harus cukup kuat. Kejelasan stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Lingkungan atau situasi yang melatar belakngiu stimulus  juga berpengaruh, terlebih lagi jika objek tersebut adalah manusia. Objek yang sama, dengan situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda. Faktor internal dan eksternal tersebut, sebagai berikut:
  1. Faktor Internal
a.       Kebutuhan psikologis
Kadang-kadang hal yang tidak terlihat karena adanya kebutuhan psikologis hal ini menjadi terlihat. Seperti pada saat seseorang haus, ia akan melihat air dimana-mana, peristiwa ini biasa terlihat pada daerah gurun pasir.
a.       Latar belakang
Orang-orang dengan latar belakang tertentu cenderung akan mencari orang-orang dengan latar belakang yang sama dengannya.
b.      Pengalaman
Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari orang-orang, hal-hal dan gejala-gejala yang mungkin sama dengan pengalaman pribadinya.
c.       Perhatian
Perhatian adalah proses mental kita ketika stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lain melemah.
  1. Faktor Eksternal
a.       Intensitas
Rangsangan yang lebih intens, mendapat lebih banyak tanggapan/persepsi dibandingkan dengan rangsangan yang kurang intens
b.      Ukuran
Barang yang memiliki ukuran lebih besar lebih menarik perhatian. Barang yang lebih besar, lebih cepat dilihat.
c.       Konstan
Hal yang lain dari pada hal-hal yang biasa dilihat cenderung menarik perhatian yang lebih.
d.      Gerakan
Seperti halnya ukuran dan konstan, hal yang mempunyai gerak lebih akan menarik perhatian lebih bagi yang melihatnya.

C. JENIS-JENIS PERSEPSI
1.  Persepsi jarak
Persepsi jarak berkaitan dengan jarak pengamat terhadap stimulus yang ia amati. Persepsi jarak menjadi lebih rumit karena ini sangat tergantung pada sejumlah besar factor. Persepsi jarak memiliki beberapa cirri-ciri berkaitan dengan jarak pengamat yang disebut denmgan isyaat jarak.



1 komentar: