PERSEPSI
A. PENGERTIAN PERSEPSI
Persepasi
secara etimologos, persepsi atau dalam dalam bahasa Inggris Perception berasal dari bahasa latin
yaitu perception dari percipere yang artinya menerima atau
mengambil. Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan, suatu
pengertian bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi
dapat juga diartikan sebagai suatu proses pemahaman ataupun pemberian makna
atas suatu informasi terhadap stimulus, dimana stimulus tersebut diperoleh dari
pengindraan terhadap objek, peristiwa ataupun hubunugan antara gejala-gejala
yang selanjutnya diproses dalam otak. Dalam kamus lengkap psikologi, persepsi
diartikan sebagai:
- Proses nmengetahui atau mengendalikan objek dari kejadian objektif dengan bantuan indra.
- Kesadaran dari proses-proses organis.
- Suatu kelompok dari pengalaman dengan perubahab arti-arti yang berasal dari pengalaman masa lalu.
- Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan, berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan pembedaan diantara perangssang-perangsang.
- Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.
Ada beberapa pengertian
persepsi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya:
- Rita L. Atkinson
Persepsi
adalah proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dio
dalam lingkungan.
- Chaplin
Memandang
persepsi sebagai proses perseptual dimulai dengan perhatian, yaitu suatu proses
pengamalan selektif.
- Rakhmat Jalaluddin
Persepsi
adalah pengenalan tentang objek, peristiwa, atau hubungn-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
- Ruch
Persepsi
adalah proses tentang petunjuk indrawi (sensory)
dan pengalaman masa lalu yang relevan diorganisasikan untuk membentuk kepada
kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.
- Devito
Persepsi
adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang
mempengaruhi indra kita
B. PROSES PERSEPSI
Persepsi
timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang
sangan komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kemudian diartikan, ditafsirkan
serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi.
Di dalam proses persepsi terdapat tiga komponen utama, yaitu:
- Seleksi, adalah penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
- Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan sehingga mempunyai arti bagi seseorang.
- Interpretasi dan persepsi, kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Stimulus
yang masuk ke otak terkadang dapat berbedadengan stimulus yang akan mencapai
otak. Ada tiga
tahap yang mempengaruhi persepsi yang kesemua tahap tersebut bersifat kontinu
satu sama lain. Tahapan tersebut yaitu:

Pada
tahap pertama, alat-alat indra distimulasi (dirangasang). Rangsangan ini
berasal dari lingkungan sekitar kita, seperti musik, menononton televise,
mencium bau parfum orang yang sedang bicara denga kita dan lain-lainnya.
Meskipun setiap manusia memiliki kemampuan pengindaraan untuk merakan stimulus
yang sama, terkadang kemampuan ini tidak dipergunakan dengan maksimal atau
baik.
Tahapan
kedua adalah setelah rangsangan diberikan dan alat indra telah tersebut telah
menangkapnya, maka rangsangan tersebut akan diatur dalam prinsip-prinsip,
proksimiltas, kemiripan dan unsur kelengkapan.
Pada
tahap ketiga, rangsangan tersebut akan ditafsirkan dan menghasilkan suatu
persepsi. Namun tidak semua stimulus akan diterma oleh otak dan dikeluarkan
sesuai dengan stimulus yang diperolah tadi. Di dalam otak stimulus tersebut
akan melalui serangkaian proses yang komplek.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Menurut
Baltus ada beberapa factor yang mempengaruhi persepsi, diantaranya:
- Kemampuan dan keterbatasan fisik dan lata indra dapat mempengaruhi persesi untuk sementara waktu ataupun permanent.
- Kondisi lingkungan.
- Pengalaman masa lalu. Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau bereaksi terhadap suatu stimulus tergantung dari pengalaman masa lalu.
- Kebutuhan dan keinginan. Ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan sesuatu, maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan dan diinginkannya tersebut.
- Kepercayaan, prasangka dan nilai, individu akan lebih memperhatikan dan menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya.
Faktor
yang paling berperan dalam persepsi adalah factor dari diri seseorang (faktor
internal) dan factor stimulus serta lingkungan (faktor eksternal). Agar
stimulus dapat dipersepsikan, stimulus tersebut harus cukup kuat. Kejelasan
stimulus akan banyak berpengaruh dalam persepsi. Lingkungan atau situasi yang
melatar belakngiu stimulus juga berpengaruh,
terlebih lagi jika objek tersebut adalah manusia. Objek yang sama, dengan
situasi sosial yang berbeda dapat menghasilkan persepsi yang berbeda. Faktor internal
dan eksternal tersebut, sebagai berikut:
- Faktor Internal
a.
Kebutuhan psikologis
Kadang-kadang hal yang tidak terlihat karena adanya kebutuhan psikologis
hal ini menjadi terlihat. Seperti pada saat seseorang haus, ia akan melihat air
dimana-mana, peristiwa ini biasa terlihat pada daerah gurun pasir.
a.
Latar belakang
Orang-orang dengan latar belakang tertentu cenderung akan mencari orang-orang
dengan latar belakang yang sama dengannya.
b.
Pengalaman
Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari orang-orang, hal-hal dan
gejala-gejala yang mungkin sama dengan pengalaman pribadinya.
c.
Perhatian
Perhatian adalah proses mental kita ketika stimulus menjadi menonjol
dalam kesadaran pada saat stimulus lain melemah.
- Faktor Eksternal
a.
Intensitas
Rangsangan yang lebih intens, mendapat lebih banyak tanggapan/persepsi
dibandingkan dengan rangsangan yang kurang intens
b.
Ukuran
Barang yang memiliki ukuran lebih besar lebih menarik perhatian. Barang
yang lebih besar, lebih cepat dilihat.
c.
Konstan
Hal yang lain dari pada hal-hal yang biasa dilihat cenderung menarik
perhatian yang lebih.
d.
Gerakan
Seperti halnya ukuran dan konstan, hal yang mempunyai gerak lebih akan
menarik perhatian lebih bagi yang melihatnya.
C. JENIS-JENIS PERSEPSI
1.
Persepsi jarak
Persepsi
jarak berkaitan dengan jarak pengamat terhadap stimulus yang ia amati. Persepsi
jarak menjadi lebih rumit karena ini sangat tergantung pada sejumlah besar
factor. Persepsi jarak memiliki beberapa cirri-ciri berkaitan dengan jarak
pengamat yang disebut denmgan isyaat jarak.